budaya
Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.
NATIJAH
NATIJAH
HUKUM DAN KRIMINAL
HUKUM DAN KRIMINAL
NANGGROE
NANGGROE
atjeh
atjeh
nasional
nasional
SYA'E
clean-5
HADIH MAJA
Home
/
nasional
/ Mukjizat Isra' Mi'raj Vs Doktrin Kenaikan Yesus Kristus (Menjawab Tuduhan Penginjil)
Mukjizat Isra' Mi'raj Vs Doktrin Kenaikan Yesus Kristus (Menjawab Tuduhan Penginjil)
Posted by: Unknown Posted date: 06.33.00 / comment : 0
Dalam ajaran Islam, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat dan
peristiwa penting yang dialami oleh Rasulullah SAW. Salah satu buah dari Isra’
Mi’raj adalah perintah shalat 5 waktu. Sebaliknya, Kenaikan Yesus ke Surga
adalah doktrin yang mahapenting dalam ajaran Kristen, karena diyakini satu
paket dengan doktrin penyaliban dan kebangkitan Yesus untuk menebus dosa
manusia.
Di Indonesia, kedua momen itu diperingati
setiap tahun sebagai hari libur nasional. Tahun 2014 ini, Isra’ Mi’raj dan
Kenaikan Yesus itu bertepatan pada hari yang berdekatan pada pekan terakhir
bulan Mei.
Dalam artikel “Perjalanan Nabi Allah ke
Sorga” di situs www.####anislam, para penginjil Kristen membandingkan peristiwa
Isra’ Mi’raj dan Kenaikan Yesus ke Surga dengan cara yang culas dan tidak fair.
Menurutnya, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
tidak bisa dipercaya karena dilakukan pada waktu malam tanpa dilihat oleh saksi
mata satu orang pun. Penginjil menulis:“Saksi mata sangat dibutuhkan untuk
membenarkan sebuah perkara. Di pengadilan misalnya, kesaksian yang didukung
saksi mata, akan lebih diterima Hakim dibanding kesaksian tanpa saksi mata.
Bahkan seseorang yang dianggap benar, tapi tidak dapat mengajukan saksi mata, di
pengadilan dapat menjadi pihak yang kalah. Mungkin saudara bertanya, “Apa
hubungan saksi mata dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad? Perjalanan Isra Mi’raj
tidak ada saksi mata. Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi kenabian
Muhammad. Menurut kami, wajar saja bila umat non-Muslim tidak dapat mempercayai
peristiwa Isra Mi’raj. Sebab tidak ada seorang pun saksi mata ketika Muhammad
melakukan “perjalanan” tersebut.”.
Menurut penginjil Isra' Mi'raj tidak valid
karena terjadi malam hari tanpa seorang saksi pun, sedangkan Kenaikan Yesus ke
Surga sangat valid karena terjadi siang hari disaksikan banyak orang.
Setelah menggugat Isra’ Mi’raj,
penginjil beralih memuji doktrin Kenaikan Yesus sebagai peristiwa nyata dan
valid, karena terjadi pada siang hari dengan disaksikan dengan mata telanjang
oleh banyak orang. Berikut kutipannya: “Bila kita melihat bagaimana
perjalanan Muhammad dan Isa Al-Masih ke sorga, khususnya dalam hal saksi mata,
perjalanan Isa Al-Masih lebih dapat diterima. Alasannya: Pertama, ketika Dia
naik ke sorga, dilakukan pada siang hari, bukan tengah malam. Kedua, banyak
saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut. Dan ketiga serta yang paling
penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi,
sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci. Yang melihat Yesus terangkat naik
ke sorga saat itu, bukan hanya murid-murid pertama-Nya. Tetapi juga disaksikan
oleh orang-orang Yahudi yang telah menjadi pengikutnya kala itu.”
Sekilas, terutama bila dibaca oleh orang
yang malas berpikir, argumen penginjil di situs kristenisasi berkedok Islam itu
memang masuk akal. Tapi bagi orang yang kritis dan bersungguh-sungguh mencari
kebenaran, seluruh analogi dan argumen penginjil itu sangat rapuh dan
irasional.
Pertama Memang benar, dalam peristiwa
Isra’ Mi’raj itu Rasulullah SAW tidak didampingi oleh seorang pun, karena ini
adalah mukjizat kenabian yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dikehendaki
(iradah) Allah SWT.
Peristiwa ini terjadi pada periode akhir
kenabian di Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah yaitu antara tahun
620-621 M. Sebagian ulama menyebutkan, peristiwa ini terjadi pada malam 27
Rajab tahun ke-10 kenabian.
Ingat, peristiwa agung ini adalah kehendak Allah,
bukan kehendak Rasulullah. Dalam surat Al-Isra’ 1 disebutkan dengan jelas
dengan kata kerja “asraa” yang berarti memperjalankan atau memberangkatkan.
Tentu saja, Abu Jahal, para tokoh kafir
Quraisy dan para penginjil Kristen tidak dikehendaki Allah SWT untuk
mendampingi isra mi’raj Rasulullah SAW karena sama sekali tidak memiliki
sifat-sifat kenabian, keagungan dan kemuliaan selevel Rasulullah SAW. Meski tidak
disaksikan oleh manusia, tapi validitas isra’ mi’raj tidak bisa diragukan,
karena kesaksian Allah SWT dalam jauh melebihi kesaksian manusia...
Kedua, meski tidak disaksikan
oleh manusia, tapi validitas peristiwa isra’ mi’raj tidak bisa diragukan,
karena kesaksian Allah SWT dalam Kitab Suci Al-Qur'an jauh melebihi kesaksian
manusia.“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui” (Qs Al-Isra’ 1).
Ayat ini terbukti keasliannya tanpa
mengalami perubahan satu titik koma pun sejak diwahyukan Allah kepada
Rasulullah, hingga berabad-abad kemudian ayat ini dihafal umat Islam sampai
sekarang.
Ketiga, ketiadaan saksi mata dalam perjalanan isra’ mi’raj sama sekali tidak
menjadi alasan untuk meragukan peristiwa tersebut. Faktanya, kaum Quraisy yang
menertawakan kisah isra’ (perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil
Aqsha), melakukan serangkaian pengujian (testing) kepada Rasulullah. Hasilnya,
mereka tidak bisa menampik bahwa Rasulullah memang melakukan perjalanan
tersebut dalam satu malam.
Pada keesokan hari setelah Isra’ Mi’raj,
Rasulullah SAW mengundang para kaum Quraisy. Beliau berdiri di samping Ka’bah
dan meminta mereka mendengarkan kisahnya yang dialaminya semalam. Awalnya,
orang-orang Quraisy malas-malasan dan acuh tak acuh terhadap beliau. Namun
akhirnya mereka mulai berdatangan.
Bahkan salah satu orang Quraisy mendesak
Rasulullah SAW untuk segera bercerita. Namun, setelah mendengarkan cerita
Rasulullah, orang-orang Quraisy menertawakan dan menuding Rasulullah SAW
linglung dan berbohong. Mereka tak percaya, bagaimana mungkin dalam waktu
semalam, Rasulullah SAW bisa menempuh perjalanan dari Mekah ke Palestina dan
pagi harinya sudah kembali lagi di Mekah.
Sambil terus mengolok-olok Rasulullah SAW,
mereka menanyakan berapa jumlah tiang di Baitul Maqdis. Rasulullah pun
menjawabnya dengan tepat dan cepat berapa jumlah tiang masjid Baitul Maqdis.
Bahkan dengan akurat dia sebutkan bagaimana bentuk halaman depannya, seperti
apa ukiran-ukiran yang ada dinding masjid tersebut, dan sebagainya.
Di tengah kerumunan tersebut, Abu Bakar
berdiri di samping Rasulullah SAW. Dengan lantang Abu Bakar menyatakan bahwa
dia percaya dan membenarkan isra’ mi’raj Rasulullah SAW. Sejak itu Abu Bakar
dijuluki Ash-Shiddiq, yaitu orang yang membenarkan. Peristiwa ini diabadikan
dalam hadits riwayat Imam Ahmad dari Ibnu Abbas RA yang dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Ash-Shahihah (VII:3021).
Kesaksian Injil bahwa Yesus sudah naik ke
sorga lalu duduk di sebelah kanan Allah tidak dapat dipercaya, sebab
bertentangan dengan ajaran Yesus sendiri.
Kenaikan Yesus Dalam Bibel Kontradiktif
Bagaimana dengan peristiwa Kenaikan Yesus
ke Surga? Nas Bibel menyebutkan: “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian
kepada mereka, terangkatlah ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Markus 16:19).
Kesaksian Markus bahwa Yesus duduk di
sebelah kanan Allah juga bertentangan dengan nas Kisah Para Rasul 7:56 yang
menceritakan bahwa Yesus tidak duduk, melainkan berdiri di sebelah kanan Tuhan: “Lalu
katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah”.
Dari kedua kesaksian tersebut, mana yang
benar dan bisa dipercaya? Karena duduk dan berdiri adalah kondisi yang berbeda
dan bertentangan.
Selain itu, kesaksian Markus bahwa Yesus
sudah naik ke sorga lalu duduk/berdiri di sebelah kanan Allah, ini jelas
menunjukkan posisi Allah yang berarti Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala.
Hal ini tidak dapat dipercaya, sebab mustahil mata manusia bisa melihat Allah,
bahkan bertentangan dengan ajaran Yesus sendiri:“Bapa yang mengutus aku,
Dialah yang bersaksi tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat” (Yohanes
5: 37).
“Dialah satu-satunya yang tidak
takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang
manusia tidak dapat melihat Dia” (I Timotius 6: 16; bdk: I Timotius 1: 17,
Keluaran 33: 20, I Yohanes 4: 12)
“Hormat dan kemuliaan sampai
selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin” (I Timotius 1: 17).
“Lagi firman-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang
memandang Aku dapat hidup” (Keluaran 33: 20).
“Tidak
ada seorang pun yang pernah melihat Allah” (I Yohanes 4: 12).
Jika kesaksian Markus tentang Kenaikan
Yesus ke Surga itu dibenarkan, apakah ratusan ayat yang lain itu harus dianggap
ayat palsu.
Para pakar Alkitab
secara konsensus mengakui bahwa kesaksian Injil Markus tentang Kenaikan Yesus
ke Surga bukan termasuk Injil yang asli.
Kenaikan Yesus Ke Surga Adalah Doktrin Palsu
Klaim penginjil Kristen bahwa Kenaikan
Yesus ke Surga peristiwa yang valid karena disaksikan langsung oleh para murid
Yesus, adalah isapan jempol belaka.
Injil Markus melaporkan kisah kenaikan Yesus ke surga
sbb: “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah” (Markus 16:19).
Kesaksian tidak dapat diterima, karena
Injil Markus ayat 9-20 bukan termasuk Injil naskah lama yang asli, melainkan
tambahan belaka. Para pakar Alkitab secara konsensus mengakui bahwa ayat
tersebut adalah palsu, bukan Injil Markus yang asli. Perhatikan vonis para
ilmuwan Kristen berikut:
“The earliest manuscript and some other
ancient witnesses do not have Mark 16:9-20” (The Holy Bible New
International Version, h.1159).
“Pandangan yang umum diterima ialah bahwa
Injil ini dirusakkan pada halaman terakhir, baru setelah ditulis. Atau bahwa
Markus tidak dapat menyelesaikannya, barangkali karena bertambah-tambahnya
penghambatan. (Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, hal. 190).
Jika kesaksian Markus tentang Kenaikan
Yesus ke Surga itu dibenarkan, apakah ratusan ayat yang lain itu harus dianggap
ayat palsu?...
“Markus 16:9-20 ini agaknya tidak termasuk Injil
Markus yang asli. Mungkin tidak lama setelah Markus terbit, bagian penutup ini
dimasukkan sebagai pengganti penutup yang lain” (Kitab Suci Perjanjian Baru
dengan Pengantar dan Catatan, hal. 133).
“Ayat lainnya dari bab 16 ini (Markus
16:9-20) rupanya ditulis oleh tangan orang lain. Meskipun jelas bukan dari
Markus, namun Gereja tidak pernah meragukan sebagai juga terilhami” (Tafsir
Injil Markus, hal. 18).
Lembaga Biblika Indonesia, mempertegas
kepalsuan ayat yang mengandung doktrin Kenaikan Yesus ke Surga dalam Kitab
Suci Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan (Imprimatur Mgr
Donatus Jagom SVD, Uskup Agung Ende-Ndona):
“Bagian ini kiranya dalam abad ke II
Masehi baru ditambahkan pada Markus ayat 9-20. Bagian penutup Markus ini pasti
termasuk ke dalam Kitab Suci dan diinspirasikan. Ini belum berarti bahwa
ayat-ayat ini juga dituliskan oleh Markus. Dan sangat diragukan apakah sungguh
termasuk ke dalam Injil, sebagaimana digubah oleh Markus. Memang ada kesulitan
besar timbul dari keadaan naskah-naskah yang memuat Markus. Beberapa naskah, antara lain naskah yang
paling penting, Vatikanus dan Sinaitikus, tidak memuat bagian penutup ini…
Kutipan-kutipan pada para pujangga Gereja juga agak kacau dan sedikit tidak
keruan. Boleh ditambahkan juga bahwa antara ayat 8 dan 9 cerita
terputus.” (cetakan tahun 1976/1977, hlm. 131-132). (http://www.voa-islam.com)
Tagged with:
nasional
Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Posts
-
Nafsiah Mboi, Usai Kondom Sekarang Minyak BabiSetelah membuat marah umat Islam melalui program 'Kondom'-nya, kini Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menolak sertifikasi halal p...
-
Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan LamonganTEMPO.CO, Bekasi - Densus 88 Antiteror Mabes Polri mencokok Siswanto dan Abidin, dua orang terduga teroris, di Bekasi tadi malam. Penangk...
-
YasinTa baca yasin oeh lheuh seumbahyang bak jum'at malam yang that mulia Nue peu trang hate ban mandum insan yang baca Qu'ran...
-
Bireuen 600 Tahun Silam Bukan LegendaBerbagai legenda tentang Jeumpa dan Bireuen sering didengar dan dituturkan. Tapi, yang satu ini di luar itu semua. Ia adalah penanda...
-
5 Kali Sehari Aceh Dilanda GempaAceh - Warta Indonesia : Aceh kembali dilanda gempa, Gempa pertama yang berkekuatan 6,2 SR terjadi pada pukul 14.37 WIB berpusat di B...
-
Awas, Terompet dan Topi Tahun Baru Lambang PemurtadanTahun baru masehi identik dengan terompet dan topi kerucut. Tidak sedikit masyarakat Muslim yang ikut merayakannya, juga dengan meniu...