budaya
Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.
NATIJAH
NATIJAH
HUKUM DAN KRIMINAL
HUKUM DAN KRIMINAL
NANGGROE
NANGGROE
atjeh
atjeh
nasional
nasional
SYA'E
clean-5
HADIH MAJA
Home
/
/ Unlabelled
/ Musem Keuneunông Terlupakan Di Aceh Utara
Musem Keuneunông Terlupakan Di Aceh Utara
Posted by: Unknown Posted date: 03.50.00 / comment : 0
Seiring perkembangan Zaman moderenisasi banyak
peninggalan Nenek Moyang (Nek Tu) saat ini tersindir kebelangan. Padahal orang
Zaman dahulu lebih mahir menghitung Bulan dari Hijjriah ke Masehi tampa
menggunakan tehnologi yang canggih, hanya mengandalkan filsafah, akal pikiran
serta logika, tetapi juga momen tersebut dapat dimamfaatkan hingga anak cucu.
Hal tersebut diungkap Tgk H. Hanafiah Warga Tanah
Jambo Aye Aceh Utara, menurutnya Musiman atau lebih dikenal sebutan
“Keuneunông”, dimana musim ini dapat dimamfaatkan sebahagian petani dan nelayan
di Gampong-Gampong di Aceh Utara umumnya Aceh. Namun saat ini meraka hanya
mengandal perkiraan cuaca secara teknolgi yang berkembang, akan tetapi perkiraan
Keuneunông bersifat pasif dan praktis serta lebih menyakinkan mengingat orang
Zaman dulu ketika melakukan suatu perbuatan terlebih dahulu mengadaptasi dengan
alam disebut logika, katanya.
Secara istilah lain perkiraan cuaca hanya mengandalkan
anak bulan atau awal bulan Hijjriah, dengan sebutan misalnya bulan Muharram
dalam hetongan Aceh disebut dengan “marham”, kemudian bulan Safar “Sapha”, selanjutnya
Rabiul Awal “mauelot”, Rabiul Akhir “maulot”,Djumadil “awai adoe maulod”, kemudian
lagi bulan Djumadil Akhir “maulot keuneulheih”, Rajab “ bru’at”, Sya’ban “
brapet”, Ramdhan “puasa”, Syawal “uroe raya”, Zulka’edah “ meuapet”, dan bulan
Zulhijjah “haji”, ujarnya.
“Memontum
ini juga dimamfaatkan para petani atau nelayan, cuaca juga bersahabat”, imbuh
Tgk, Hanafiah.
Tgk
Hanafiah, menjelaskan ada beberapa musim Keuneunông, atau keunông. Sama dengan kalender masehi, Keunông dibagi dalam
12 bulan, tapi semuanya ganjil. Keunông dua plôh lhèè, Jumadil Akhir, menurut tahun
Hijriah. Pada keunông ini, biasanya padi-padi di sawah mulai menguning.
Sedangkan dilaut pada musim barat ombaknya menghantiu nelayan dan sering
datangnya badai.
Keunông selanjutnya adalah keunông dua ploh sa (21
Ra’jab). Pada musim ini biasanya padi di sawah mulai panen, para petani mulai
memanenkan gabah serta menyamaikan bibit ditempat persemanyam untuk ditanam
kembali, paparnya.
Kemudian keunông sikureung blah, biasanya keadaan
iklimnya hampir sama dengan keunông dua ploh sa. Para petani mulai turun ke
sawah.
Selanjutnya keunông tujoh blah, angin barat bertiup
para nelayan tidak bisa melayut, krena cuaca tidak bershabat serta gelombang
tinggi. Mereka hanya melakukan aktifatas didarat,.
Lalu keunông limông blah. Pada musim ini sawah-sawah
sudah siap digarap dan siap tanam dan di laut mulai ada badai, jelasnya.
Pada pertengahan bulan Zulkaidah akan beralih ke
keunông lhèè blah. kemudian berlanjut ke keunông siblah dan terus
ke keunông sikureung. Tgk Hanafiah menambahkan Suatu hal yang sangat
ganjil, mungkin juga fenomena alam suhu sangat panas.
Sementara pada keunông tujoh ditandai dengan banyaknya
anjing yang menggonggong di malam hari. Karena biasanya jatuh pada bulan Safar,
pada keunong tujoh biasanya tidak diadakan acara-acara pesta pernikahan,
khitanan dan lain sebagainya, karena dianggap bulan yang na’as. Berlanjut ke
keunông limông, ditandai dengan mulai bertiupnya angin timur dan para nelayan
mulai melaut kembali. Terus beralih ke keunông lhèè. Terakhir
keunông sa, pada musim ini, hujan sangat lebat.
Tgk H, Hanafiah menghimbau
Kepada pemerintah Aceh Utara melalui dinas terkait agar mengajar tentang ilmu
alam sebagaimana yang telah dipelajrikan oleh nenek monyang kita dulu,
mengingat pengatahuan belajar teori Alam tampa guru hal yang sangat sulit.
Bahkan kebanyakan para siwa,Mahasiswa, dan pemuda, pintanya.
Tagged with:
Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Posts
-
BERANDACISAH Temukan Nisan Kakek Sultan ‘Ali Mughayat SyahPIDIE JAYA – Tim Central Information for Samudra Pasai Heritage (CISAH) berhasil menemukan makam Sultan Munawwar Syah di Desa Meunasa...
-
Buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Disusupi Aqidah WahabiUmat Islam yang senantiasa berpegang teguh pada akidah Ahlussunnah Waljamaah khususnya kalangan pendidik (guru) dituntut untuk lebih teli...
-
Sejarah Singkat Abu KeumalaSejarah Singkat Abu Keumala-Abu Keumala" itulah gelar untuk seorang Ulama populer Aceh yang bernama lengkap Teungku Haji Syihabudd...
-
Syariat Islam Bukan Keinginan Rakyat AcehTEMPO Interaktif , Jakarta :Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka Malik Mahmud Al Haytar menyatakan penerapan syariat Islam bukanlah yan...
-
Pendeta Muhamad Husein Hosea Gencar Misionaris di AcehMuhamad Husein Hosea Gencar pendeta asal Aceh kelahiran Sigli, Aceh Pidie, 14 Agustus 1951. Kini aktor utama misionaris untuk Aceh. Bahka...
-
Asia Tenggara dalam Kurun Syiar Islam (Abad ke-7 H/13 M—ke-11 H/17 M) Asia Tenggara dalam Kurun Syiar Islam (Abad ke-7 H/13 M—ke-11 H/17 M)Penyebaran Islam adalah fenomena sejarah menakjubkan. Banyak para ahli sejarah, baik di kalangan Muslim maupun Non-Muslim (Barat) yang ...