budaya
Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.
NATIJAH
NATIJAH
HUKUM DAN KRIMINAL
HUKUM DAN KRIMINAL
NANGGROE
NANGGROE
atjeh
atjeh
nasional
nasional
SYA'E
clean-5
HADIH MAJA
Home
/
/ Unlabelled
/ Menelesuri Jejak Kerajaan Trumon
Menelesuri Jejak Kerajaan Trumon
Posted by: Unknown Posted date: 07.13.00 / comment : 0
AZAN
berkumandang tidak lama setelah kami tiba di Keude Trumon, Aceh Selatan, tiga
hari lalu. Saya bersama tiga teman bergegas berangkat ke masjid di kawasan itu
untuk menunaikan salat Asar.
Selesai
salat berjemaah, kami rehat sejenak di warung dekat masjid. Secara kebetulan,
seorang laki-laki paruh baya melintas, lantas kami menyapanya dan
memperkenalkan diri.
“Bang, kami
dari Lhokseumawe, kami mau melihat tempat-tempat bersejarah disini, apakah
abang tahu dimana tempatnya,” tanya saya dari misykah.com.
“O…
kalau disini biasanya orang mengunjungi Benteng Kuta Batee, disana adek-adek
(adik) bisa melihat bagaimana masyarakat Trumon membuat pertahanan dari
serangan Portugis zaman dulu,” ujar laki-laki itu. “Baik, terima kasih, bang.
Selain benteng itu, apakah ada bukti lain terkait sejarah, misalnya batu nisan
yang bertulis aksara Arab,” tanya saya lagi.
Laki-laki
tersebut menjawab, “Kalau itu banyak, dek. Lokasinya tidak jauh dari masjid
ini,” ujarnya sembari mengarahkan telunjuk ke satu tempat.
“Boleh ya, kami
berkunjung kesana”.
“Tentu
boleh, tapi tunggu dulu, saya kasih tahu ahli waris penjaga makam itu”.
Ia kemudian
mengeluarkan telpon genggam dari saku celananya dan menghubungi seseorang. “Na
jame dariLhokseumawe jineuk jak ziarah u makam, dipat raja jinoe (ada tamu dari
Lhokseumawe ingin ziarah makam, dimana posisi raja saat ini),” kata dia
berbicara dengan orang tersebut.
Mendengar
“raja” yang diucapkan laki-laki itu, dalam hati saya berkata, “Apakah abang ini
ingin mempertemukan kami dengan seorang raja”.
Tak sampai
sepuluh menit setelah laki-laki itu menutup telpon seluler, muncul seorang
kakek mengendarai sepeda motor butut dan berhenti di muka kami.
Meski
sudah renta, laki-laki berpostur pendek itu terlihat masih gagah.
“Assalamulaikum,” ucapnya yang kemudian kami jawab serentak, “wa’alaikumsalam”.
“Gata-gata
nyoe dari Lhokseumawe mandum (kalian dari Lhokseumawe),” ia bertanya dengan
santun.
“Beutoi
(benar), Abu,” ujar salah seorang di
antara kami. Kami memanggilnya “Abu” lantaran ia sudah tua. “Kamoe rencana neuk
jak u makam siat (kami ingin ziarah ke makam)”.
Kakek
itu mengangguk. Kami lantas berjalan kaki ke lokasi makam. Saat itu saya masih
penasaran dengan “raja” yang disebut laki-laki paruh baya tadi. Rasa penasaran
terjawab seketika tatkala si kakek memperkenalkan diri meski belum sempat kami
menanyakan namanya.
“Nan
lon Raja Ubit, lon salah sidroe keturunan Raja Trumon (nama saya Raja Ubit,
saya salah seorang keturunan Raja Negeri Trumon,” ujarnya tanpa dusta. Sekonyong-konyong
dalam hati saya berkata, “Masyaallah, rupanya ini yang dimaksud ‘raja’ oleh
abang yang tadi”.
Kami
tiba di kompleks pemakaman Raja-Raja Negeri Trumon. Saat pertama melihat tempat
tersebut, saya hampir saja tidak percaya kalau disini pernah berdiri sebuah
kerajaan yang megah. Melihat kehidupan rakyat Trumon hari ini seakan mustahil
di kawasan ini pernah berkembang kehidupan yang berperadaban tinggi.
Raja
Ubit lantas bercerita tentang sejarah negerinya. “Dalam sejarah Aceh, Negeri
Trumon merupakan sebuah kerajaan yang berdaulat dan mempunyai sistem kerajaan
yang tersohor hingga ke beberapa negara di Asia dan Eropa”.
Negeri
Trumon, kata Raja Ubit, berdiri sejak abad ke-17. Saat itu ada seorang
pendatang dari Aceh Besar dikenal dengan sebutan Teuku Raja Djakfar membangun
kerajaan di wilayah selatan Aceh.
“Maka
berdirilah Kerajaan Trumon yang akhirnya mendapat pengakuan dari Kerajaan Aceh
dengan diberikannya Cap Sikureueng, dan memiliki mata uang sendiri,” ujar Raja
Ubit penuh semangat.
Nisan-nisan
makam para raja masih tegak dan Benteng Kuta Batee tampak kokoh sampai hari ini
meski pernah dihempas tsunami. Nisan makam raja-raja dan benteng itu sebagai
bukti tinggalan sejarah Trumon. Kini Trumon tak semegah masa silam. Trumon hari
ini hanya salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan.
Tentu
masih banyak jejak kerajaan lainnya di Bumi Aceh Bertuah ini. Sebagian di
antaranya terlupakan oleh kajian sejarah dan luput dari perhatian penguasa
negeri ini. Jejak Kerajaan Trumon yang berada di pedalaman salah satu dari
sederet tinggalan sejarah yang terkesan terabaikan.
“Pengembalian
marwah Aceh sebenarnya dapat dicapai salah satunya dengan bercermin pada
sejarah. Itulah sebabnya penting mengangkat kembali sejarah kerajaan-kerajaan
di Aceh”. Begitulah harapan Raja Ubit menutup perbincangan dengan kami.
Ketika kami
minta izin pamit, Raja Ubit berkata, “Jagalah keuneubah indatu, karena indatu
kita adalah orang-orang yang dekat dengan Allah. Dan sampaikan salam kami untuk
masyarakat di Negeri Samudra Pasai”. (misykah.com)
Tagged with:
Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Posts
-
Nafsiah Mboi, Usai Kondom Sekarang Minyak BabiSetelah membuat marah umat Islam melalui program 'Kondom'-nya, kini Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menolak sertifikasi halal p...
-
80 Persen Salon Esek-Esek di KutarajaBANDA ACEH - Kepala Tata Usaha Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Reza Kamili, S. STP mengungkapkan. Ada sekitar 80 persen salon di Banda ...
-
Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan LamonganTEMPO.CO, Bekasi - Densus 88 Antiteror Mabes Polri mencokok Siswanto dan Abidin, dua orang terduga teroris, di Bekasi tadi malam. Penangk...
-
YasinTa baca yasin oeh lheuh seumbahyang bak jum'at malam yang that mulia Nue peu trang hate ban mandum insan yang baca Qu'ran...
-
Bireuen 600 Tahun Silam Bukan LegendaBerbagai legenda tentang Jeumpa dan Bireuen sering didengar dan dituturkan. Tapi, yang satu ini di luar itu semua. Ia adalah penanda...
-
5 Kali Sehari Aceh Dilanda GempaAceh - Warta Indonesia : Aceh kembali dilanda gempa, Gempa pertama yang berkekuatan 6,2 SR terjadi pada pukul 14.37 WIB berpusat di B...