budaya
Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.
NATIJAH
NATIJAH
HUKUM DAN KRIMINAL
HUKUM DAN KRIMINAL
NANGGROE
NANGGROE
atjeh
atjeh
nasional
nasional
SYA'E
clean-5
HADIH MAJA
Home
/
atjeh
/
Budaya
/
nasional
/ Sejarah Tidak Bisa Bohong, Lambang Garuda RI Ternyata Meniru Lambang Kerajaan Islam Samudera Pasai
Sejarah Tidak Bisa Bohong, Lambang Garuda RI Ternyata Meniru Lambang Kerajaan Islam Samudera Pasai
Posted by: Unknown Posted date: 09.01.00 / comment : 0
Lambang
negara Indonesia ini meniru lambang Kerajaan Samudera Pasai yang duluan eksis. Kesultanan
Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai, adalah
kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di
sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh,
Jangan
salah duga dua lukisan di atas sekilas mirip. Namun kalau diperhatikan detil
sangat berbeda. Keduanya juga merupakan lambang dua negara yang berbeda. Yang
pertama Garuda Pancasila lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan yang
kedua lambang Kerajaan Samudera Pasai.
Asal
muasal penggunaan lambang Garuda Pancasila sebagai lambang negara adalah
bermula saat Sultan Abdurrahman Hamid Alkadrie II (Sultan Hamid II) memenangi
sayembara lambang negara. Sayembara ini diadakan oleh Presiden Soekarno.
Sebelumnya ada usulan lambang negara yang diajukan oleh M. Yamin namun ditolak
oleh panitia karena masih ada pengaruh Jepang melalui penempatan sinar
matahari.
Sejak
Indonesia merdeka pada tahun 1945, baru pada tahun 1950 kita memiliki lambang
negara. Jadi selama lima tahun itu Indonesia nirlambang negara. Garuda
Pancasila ditetapkan sebagai lambang Negara RI pada 11 Februari 1950 yang dituangkan
dalam Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 1951.
Lalu
Presiden Soekarno memperkenalkan lambang itu kepada masyarakat pada 15 Februari
1950 di Hotel Des Indes Jakarta. Sebelumnya Garuda juga sudah menjadi lambang
kerajaan atau stempel kerajaan di Jawa seperti Kerajaan Airlangga.
Lambang
Kerajaan Islam Samudera Pasai
Sebelum
digunakan secara resmi sebagai lambaga negara RI, Garuda juga sudah dipakai
sebagai lambang Kerajaan Samudera Pasai yang dulu kala berpusat di Aceh Utara.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh (Meurah Silu) pada
abad ke 13 atau pada 1267. Seorang petualang Ibnu Batuthah dalam bukunya Tuhfat
al-Nazha menuturkan Samudera Pasai sudah menjadi pusat studi Islam di kawasan
Asia Tenggara.
Siapa
sebenarnya yang merancang lambang Kerajaan Samudera Pasai? “Lambang Kerajaan
Samudera Pasai dirancang oleh Sultan Samudera Pasai Sultan Zainal Abidin.
Lambang burung itu bermakna syiar agama yang luas, berani dan bijaksana,” sebut
R Indra S Attahashi Sabtu (6/10).
Indra
menjelaskan, lambang negara Samudera Pasai berisi kalimat Tauhid dan Rukun
Islam. Rinciannya, kepala burung itu bermakna Basmallah, sayap dan kakinya
merupakan ucapan dua kalimat Syahadat. Terakhir, badan burung itu merupakan
Rukun Islam.
Pria
kelahiran 1974 itu menjelaskan lambang itu disalin ulang oleh Teuku Raja Muluk
Attahashi bin bin Teuku Cik Ismail Siddik Attahashi yang merupakan Sultan Muda
Aceh yang diangkat pasca peristiwa Perang Cumbok pada 1945. Ketika itu di Aceh
Tamiang ada kerajaan sendiri bernama Kerajaan Sungai Iyu
“Bisa
saja disebut, lambang negara Indonesia ini meniru lambang Kerajaan Samudera
Pasai yang duluan eksis sebelum kaum Nasionalis Marhaenisme merancang NKRI,”
ungkap Indra yang juga generasi ketujuh dari Kerajaan Sungai Iyu. Indra
menjelaskan, lambang Kerajaan Samudera Pasai itu sudah ada dalam silsilah
keluarganya lebih dari 100 tahun lalu. Dari kakek atau nenek, lambang itu
diwariskan dari generasi ke generasi yang selalu dikisahkan bahwa itu lambang
Kerajaan Samudera Pasai.
Disebutkan,
asal-usul pendiri Kerajaan Samudera Pasai berasal dari keturunan Turki yakni Al
Ghazy Syarif Attahashi yang merupakan panglima memimpin utusan Dinasti
Usmaniyah (Ottoman) yang membantu Aceh menghadapi serangan Portugis. Kemudian
panglima ketujuh itu menikah dengan seorang putri Sultan Iskandar Muda.
Perihal
lambang Negara Indonesia yang mirip dengan lambang Kerajaan Samudera Pasai juga
dituturkan oleh Ibrahim Qamarius dosen Universitas Malikussaleh Aceh Utara.
Setelah digelar seminar International Conference and Seminar “Malikussaleh;
Past, Present and Future di Aceh Utara pada 11-12 Juli 2011, masyarakat
mengirim lambang Kerajaan Samudera Pasai yang merupakan replika.
Lambang
itu dilukis oleh Teuku Raja Muluk Attahashi, keturunan dari panglima Turki
Utsmani yang ke Aceh ketika Sultan Iskandar Muda menghadapi Portugis, pimpinan
dari Panglima Tujuh Syarif Attahashi.
Ibrahim
menjelaskan, walaupun lambang Indonesia mirip dengan Kerajaan Samudera Pasai
belum bisa dipastikan Indonesia meniru dari Samudera Pasai. Menurutnya, perlu
pengkajian lebih lanjut
“Panitia
melakukan pengkajian konprehensif mengenai lambang atau gambar tersebut dan
kemungkinan dibahas pada International Conference and Seminar Malikussaleh
kedua pada 2013,” ungkap Ibrahim yang mantan ketua panitia konferensi itu
kepada Beritasatu.com, Sabtu (6/10).
Terlepas
dari klaim inspirasi Garuda dari lambang Kerajaan Samudera Pasai, sejarawan
LIPI Aswi Warman Adam menegaskan kalau klaim itu menunjukkan kecintaan bangsa
Indonesia. “Ini bukanlah sebuah klaim yang menjurus ke arah negatif. Ini
merupakan sebuah bentuk kecintaan bangsa Indonesia, yang dulu saat proses
pemilihan lambang negara memang ikut terlibat,” kata Asvi. (beritasatu)
Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Posts
-
Gugat Ibu Kandung Rp 1 M, Nurhana Ogah Komentar Ke MediaNurhana, anak yang menggugat ibu kandungnya Rp 1 miliar atas kasus sengketa tanah, enggan memberikan komentar kepada wartawan usai mengha...
-
Siti Badriah Terpaksa Pakai Behel karena Gigi-giginya Miring SemuaTribunnews.Com, Jakarta - Ada yang berbeda dari penampilan Siti Badriah (22) kali ini. Saat senyumnya mengembang, terlihat behel atau ka...
-
Arab Saudi Ingin Hancurkan Makam Nabi MuhammadPemerintah Arab Saudi mengusulkan kebijakan yang bisa menuai kontroversi umat Islam. Mereka berencana untuk menghancurkan makam Nabi Muha...
-
GUA TUJUH DAN MISTERI DI DALAMNYAGua Tujuh adalah gua yang dianggap sebagai peninggalan sejarah oleh masyarakat daerah Laweung. Ada tujuh pintu utama memasuki Gua Tujua i...
-
Kemendikbud minta Disdik tegur guru salahkan PR Matematika siswaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan kaget mendengar kasus ada siswa yang pekerjaan rumah (PR) Matematika-nya hanya mend...
-
Digugat Anak Rp 1 M, Fatimah Tak Akui Nurhana Sebagai AnaknyaHajjah Fatimah (90), menyatakan sudah tidak mengakui anak kandungnya, Nurhana dan menantunya Nurhakim, yang telah menggugatnya secara p...
