budaya
Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.
NATIJAH
NATIJAH
HUKUM DAN KRIMINAL
HUKUM DAN KRIMINAL
NANGGROE
NANGGROE
atjeh
atjeh
nasional
nasional
SYA'E
clean-5
HADIH MAJA
Home
/
/ Unlabelled
/ Ada 11 Tsunami di Aceh Sebelum 26 Desember 2004
Ada 11 Tsunami di Aceh Sebelum 26 Desember 2004
Posted by: Unknown Posted date: 19.10.00 / comment : 0
BANDA
ACEH - Sebuah goa ditemukan di dekat pusat gempa yang meluluhlantakkan Aceh
pada 26 Desember 2004, "mencatat" bahwa 11 tsunami lain pernah pula
terjadi dalam kurun 7.500 tahun terakhir.
Lokasi
goa itu satu meter di atas gelombang pasang tertinggi di pantai di Banda Aceh
tersebut. Hanya gelombang sangat besar seperti halnya tsunami yang dipicu gempa
9,1 skala Richter sembilan tahun lalu itu.
Tsunami
pada 2004 memicu gelombang lebih dari 30 meter, berdampak ke 14 negara, menewaskan
230.000 orang dengan lebih dari separuhnya dari Aceh. Gempa berpusat di 32
kilometer dari Pantai Meulaboh.
Goa
kapur ini berlokasi beberapa ratus meter dari tepi pantai Banda Aceh. Posisi
goa terlindung dari badai dan angin "normal". Hanya bila seluruh
pesisir tergenang, goa tersebut dapat kemasukan air. Butuh gelombang luar biasa
besar untuk mengirimkan air sampai jauh ke dalam goa.
Penelitian
pada 2011 mendapatkan deposit pasir dari dasar laut di dalam goa dan sudah
berumur ribuan tahun. Lapisan pasir itu sudah bercampur pula dengan kotoran
kelelawar bak kue geologi.
Analisis
radiokarbon terhadap lapisan itu, kulit kerang, dan sisa organisme mikroskopis
mendapatkan ada sekurangnya 11 tsunami terjadi di kawasan itu sebelum 26
Desember 2004.
"Bencana
itu tak berarti punya tenggat waktu yang sama," kata pemimpin penelitian
pada 2011, Charles Rubin, dari Earth Observatory Singapura. Tsunami terakhir
sebelum 2004, sebut dia, terjadi 2.800 tahun lalu. Namun, empat tsunami terjadi
dalam rentang waktu 500 tahun sebelumnya.
Di
luar data yang "terekam" oleh lapisan di dalam goa tersebut, Rubin
tak menampik ada kemungkinan tsunami lain terjadi di Aceh. Bisa jadi tsunami
itu tak sampai menjangkau goa tersebut.
Para
peneliti tahu bahwa pada 1393 dan 1450 terjadi dua gempa raksasa di kawasan
itu. Bukti tsunami yang ditimbulkan, kata Rubin, bisa jadi sudah tergerus
peristiwa lain dengan mekanisme erosi.
Para
ilmuwan masih terus mengkaji seberapa besar gelombang yang terjadi untuk bisa
terekam oleh lapisan jauh di ujung goa. "Pesannya pun, bukan berarti
peristiwa 2004 akan terulang dalam kurun 500 tahun," ujar Rubin. Dia pun
menambahkan, goa tersebut ditemukan tak sengaja.
Gempa
yang memicu tsunami pada 2004 sampai saat ini masih menyisakan kejutan untuk
para ilmuwan. Gempa megathrust di kawasan tersebut sebelumnya sudah tenang
selama paling tidak 500 tahun terakhir.
Bahkan,
tak tersedia cukup sejarah lisan yang biasa ditularkan dari generasi ke
generasi tentang gempa besar terakhir. Pada banyak peradaban, dalam rentang
waktu tertentu, peristiwa besar yang tak tercatat dalam sejarah masih bisa
ditelusuri dari simbol-simbol cerita lisan penduduk lokal.
Sejak
2004, banyak penelitian dilakukan untuk memahami masa lalu kawasan tersebut.
Caranya, pemeriksaan endapan pasir, karang yang terangkat, dan data GPS.
"(Karenanya) temuan (goa) ini sangat signifikan," kata Katrin Monecke,
profesor geosains dari Wellesley College di Massachusetts lewat surat
elektronik.
Monecke
bekerja mempelajari endapan pasir sisa tsunami di rawa-rawa di pedalaman. Hasil
penelitian goa disajikan bulan ini di konferensi American Geophysical Union di San
Francisco.
"Lapisan
pasir di goa mencakup rentang waktu yang sangat lama dan memberikan ide yang
sangat baik tentang frekuensi gempa," ujar Monecke sekalipun tak terlibat
langsung dalam penelitian goa.
Pakar
geologi Kerry Sieh dari Singapura yang terlibat dalam penelitian goa
memperkirakan gempa hebat lain bisa terjadi di kawasan ini dalam beberapa
dekade mendatang. Namun, ujar dia, para ahli cenderung berpendapat ada siklus
tertentu yang panjang dan gempa 2004 lebih merupakan "kesalahan".
Meski
demikian, sejarah terjadi dengan banyak variabel terlibat. Tak pernah ada
perkiraan paling tepat untuk terjadinya sebuah catatan sejarah baru.
"(Hanya),
dengan belajar dari tsunami pada masa lalu, mungkin kita bisa merencanakan
mitigasi yang lebih baik bila ada tsunami berikutnya," kata Nazli Ismail,
Kepala Departemen Fisika dan Geofisika Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh,
yang terlibat proyek goa ini.
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang berada di atas lempengan pula dengan julukan
"Ring of Fire", rangkaian patahan dan gunung berapi yang mengelilingi
Basin Pasifik. Di sini, tersimpan potensi aktivitas seismik terbesar dan paling
mematikan di dunia.(Kompas.com)
Tagged with:
Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Posts
-
Nafsiah Mboi, Usai Kondom Sekarang Minyak BabiSetelah membuat marah umat Islam melalui program 'Kondom'-nya, kini Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menolak sertifikasi halal p...
-
Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan LamonganTEMPO.CO, Bekasi - Densus 88 Antiteror Mabes Polri mencokok Siswanto dan Abidin, dua orang terduga teroris, di Bekasi tadi malam. Penangk...
-
YasinTa baca yasin oeh lheuh seumbahyang bak jum'at malam yang that mulia Nue peu trang hate ban mandum insan yang baca Qu'ran...
-
Bireuen 600 Tahun Silam Bukan LegendaBerbagai legenda tentang Jeumpa dan Bireuen sering didengar dan dituturkan. Tapi, yang satu ini di luar itu semua. Ia adalah penanda...
-
5 Kali Sehari Aceh Dilanda GempaAceh - Warta Indonesia : Aceh kembali dilanda gempa, Gempa pertama yang berkekuatan 6,2 SR terjadi pada pukul 14.37 WIB berpusat di B...
-
Awas, Terompet dan Topi Tahun Baru Lambang PemurtadanTahun baru masehi identik dengan terompet dan topi kerucut. Tidak sedikit masyarakat Muslim yang ikut merayakannya, juga dengan meniu...