budaya
Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.
NATIJAH
NATIJAH
HUKUM DAN KRIMINAL
HUKUM DAN KRIMINAL
NANGGROE
NANGGROE
atjeh
atjeh
nasional
nasional
SYA'E
clean-5
HADIH MAJA
Home
/
/ Unlabelled
/ Awas, Terompet dan Topi Tahun Baru Lambang Pemurtadan
Awas, Terompet dan Topi Tahun Baru Lambang Pemurtadan
Posted by: Unknown Posted date: 05.34.00 / comment : 0
Tahun
baru masehi identik dengan terompet dan topi kerucut. Tidak sedikit masyarakat
Muslim yang ikut merayakannya, juga dengan meniup terompet dan memakai topi
kerucut tersebut.
Tetapi,
Muslim yang ikut-ikutan merayakan itu, tahukah mereka makna topi dan terompet
tahun baru? Ternyata, topi tahun baru berbentuk kerucut sama dengan bentuk topi
Sanbenito.
Sanbenito
(dalam bahasa Spanyol disebut sambenito) adalah pakaian "tobat" untuk
kalangan Kristen yang menyimpang dari paham gereja. Jika mereka mau kembali ke
paham gereja Katolik Roma dengan memakai Sanbenito yang meliputi jubah dan topi
kerucut, mereka diampuni dari inkuisisi.
Pada
perkembangannya, topi Sanbenito dipaksakan kepada kaum Muslimin Andalusia.
Ketika kaum Frank menyerang Spanyol Muslim (Andalusia), mereka menangkap dan
membunuh umat Islam yang tidak mau tunduk kepada mereka. Kaum Kristen
Trinitarian itu juga melaksanakan inkuisisi kepada pemeluk Islam. Namun bagi
mereka yang mau "bertobat" kembali ke Kristen, mereka dibebaskan
dengan kewajiban -salah satunya- memakai topi Sanbenito.
Jika
topi Sanbenito identik dengan "pertobatan" Kristen, terompet identik
dengan ritual Yahudi. Sejarah mencatat sejak tahun 63 SM, Yahudi sudah akrab
dengan penggunaan terompet. Dan hal itu berlangsung hingga zaman Rasulullah
Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Oleh
karena itulah, Rasulullah menolak ketika ada yang mengusulkan memakai terompet
untuk memanggil kaum muslimin menjelang shalat berjama'ah. "Membunyikan
terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi," sabda beliau seperti
diabadikan dalam hadits riwayat Abu Daud.
Hadits
yang lebih umum juga mengingatkan dengan tegas. Man tasyabbaha biqaumin fahuwa
minhum. Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum
tersebut. Na'udzu billah min dzalik. (www.dakwah.com)
Tagged with:
Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Popular Posts
-
Heboh PR matematika murid SD, guru diminta tidak kaku menilaiHabibi, murid kelas 2 SD di Jawa Tengah hanya mendapat nilai 20 dari 10 soal matematika pekerjaan rumah (PR) yang dikerjakan karena jawab...
-
Wanita Malaysia Temukan Suami Tewas Telanjang dengan Wanita LainSeorang wanita di Malaysia terkejut bukan main ketika menemukan jasad suaminya bersama jasad wanita lain dalam keadaan telanjang....
-
“Pukul Khatib dan Angkut Mimbar Hanya Ada di Aceh”SEMINAR Nasional ‘Studi Sosiologi Agama dan Persoalan Sosial Keagamaan di Aceh’ yang digelar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Rani...
-
Disambut Wali Nanggroe Alunan Seurune KaleeBANDA ACEH - Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar tiba digedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (16/9) sekitar Pukul 09...
-
Kemendikbud minta Disdik tegur guru salahkan PR Matematika siswaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan kaget mendengar kasus ada siswa yang pekerjaan rumah (PR) Matematika-nya hanya mend...
-
Hikayat Aneuk JampokDeungoe lon kisah khabaran jameun masa keurajeun Nabi mulia masa keurajeun Nabi Sulaiman yang mat hukoman ban sigom donya nib...