breaking

budaya

Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.

NATIJAH

NATIJAH

HUKUM DAN KRIMINAL

HUKUM DAN KRIMINAL

NANGGROE

NANGGROE

atjeh

atjeh

nasional

nasional

SYA'E

clean-5

HADIH MAJA

/ / Unlabelled / Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan Lamongan

Share This

TEMPO.CO, Lamongan - Irwan Arqom yang ditangkap aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror di Lamongan, Jawa Timur, pada Ahad sore, 15 Desember 2013, dipastikan terkait dengan jaringan teror di Bekasi, Jawa Barat. Dia ditangkap hampir berbarengan dengan penangkapan orang yang diduga sebagai teroris lainnya, Abidin, di Kecamatan Bekasi Utara.
Detasemen Khusus 88 Antiteror masih mengembangkan hubungan Arqom dengan pelaku-pelaku lainnya, terutama jaringan pelaku penembakan terhadap polisi di Tangerang Selatan beberapa waktu lalu. “Masih dikembangkan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Lamongan Ajun Komisaris Besar  Solehan, Selasa, 17 Desember 2013.
Irwan Arqom alias Bihay alias Reyhan juga diperiksa perihal keterlibatannya dalam perkara pemasokan senjata api serta perampokan toko emas dan bank di wilayah Jabodetabek. Selain soal perampokan, polisi masih mendalami dugaan keterlibatan lelaki 32 tahun itu dalam kerusuhan di Poso dan Ambon.
Arqom diringkus aparat Densus Antiteror  di Jalan Suwoko, tak jauh dari Markas Kepolisian Resor Lamongan. Sebelum ditangkap, dia beberapa kali ikut salat subuh berjemaah di Masjid Al-Busyro di Polres Lamongan.
Namun, sejak empat hari sebelum penangkapan, polisi berpakaian preman telah mengunci pergerakan Arqom. Polisi yang sedang menyamar ini membayangi Arqom sembari ikut salat subuh di masjid Polres Lamongan.
Sekitar pukul 15.00, polisi membekuk Arqom di rumahnya. Ia ditangkap tanpa perlawanan. “Penangkapan Arqom tidak rumit,” ujar Solehan.
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama