breaking

budaya

Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.

NATIJAH

NATIJAH

HUKUM DAN KRIMINAL

HUKUM DAN KRIMINAL

NANGGROE

NANGGROE

atjeh

atjeh

nasional

nasional

SYA'E

clean-5

HADIH MAJA

/ / Unlabelled / SEKS BEBAS HIV DAN AIDS SERANG PELAJAR

Share This

GUNUNGPUYUH - Penyebaran virus HIV/Aids di Kota Sukabumi bukan hanya berkutat pada kelompok berisiko tinggi seperti pekerja seks komersil atau pun kalangan waria, namun juga sudah ada sejumlah pelajar yang terserang penyakit mematikan ini. Meski belum diketahui persis jumlahnya, Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengakui kebenaran fakta itu.
"Ya, memang sudah ada beberapa pelajar yang diketahui terinveksi HIV," ujar Fahmi, kemarin saat menghadiri pembentukan Warga Peduli Aids (WPA) di Kantor Kecamatan Gunung Puyuh, kemarin.
Penularan HIV/Aids di kalangan pelajar itu karena pergaulan bebas. Bahkan, informasi yang dihimpun Radar Sukabumi beberapa PSK yang kerap beroperasi di Sukabumi masih berstatus anak sekolah.
Ketika ditanya mengenai jumlah penderita HIV/AIDS dari kalangan pelajar Fahmi enggan berkomentar. "Belum bisa saya sebutkan. Tapi kami sangat prihatin dengan kondisi ini," ujarnya sambil tersenyum.
Fahmi menambahkan untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Sukabumi saat ini sedang membentuk Warga Peduli Aids (WPA) di setiap kecamatan.  WPA tersebut akan diisi oleh tokoh masyarakat semisal RT/RW.
Lebih lanjut Fahmi mengatakan, pembentukan WPA tersebut bertujuan agar penanggulangan penyebaran HIV/AIDS lebih efektif. Mengingat tokoh masyarakat yang dirangkul ke dalam WPA dianggap lebih lebih memahami kondisi lingkungan yang akan berpotensi penyebaran HIV/AIDS.
"Tentu mereka lebih Faham, sehingga upaya sosialisai secara persuasif akan lebih efektif," katanya saat di temui usai pembentukan WPA di Kecamatan Gunung Puyuh, kemarin.
Lebih lanjut Fahmi mengatakan saat ini WPA yang sudah dibentuk berjumlah delapan. Rencananya, WPA yang akan dibentuk sejumlah 10. Dengan jumlah antara satu atau dua WPA pada setiap kecamatan.
"Jumlah WPA pada setiap kecamatan disesuaikan dengan luas wilayah serta jumlah penduduk," tuturnya.
Sementara itu, Ia mengatakan saat ini wilayah kota sukabumi yang sudah masuk ke dalam Zona Merah pengidap HIV AIDS terbanyak adalah Kecamatan Cikole dan Citamiang, dengan membentuk WPA tersebut Ia berharap peringkat Kota Sukabumi sebagai salah satu kota dengan jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak bisa menurun.(jpnn)
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama