breaking

budaya

Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.

NATIJAH

NATIJAH

HUKUM DAN KRIMINAL

HUKUM DAN KRIMINAL

NANGGROE

NANGGROE

atjeh

atjeh

nasional

nasional

SYA'E

clean-5

HADIH MAJA

/ / Unlabelled / Ridwan Saidi: Jakarta Acak-acakan, Makin Hancur di Tangan Jokowi

Share This

Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, menilai kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sangat berantakan. Ridwan menilai pekerjaan pemimpin gerakan Jakarta Baru tersebut lebih buruk dibanding era gubernur Fauzi Bowo atau Foke.
"Lebih buruk dan lebih hancur dalam sejarah Indonesia. Acak-acakan Jakarta," kata Ridwan seusai menjadi pembicara dalam diskusi menyambut Hari Antikorupsi Rakyat Menggugat Integritas, Jumat (6/12/2013) di Jakarta.
Saat berbicara dalam forum itu, Ridwan juga menyatakan bahwa sama sekali tidak ada pekerjaan positif yang dilakukan oleh Jokowi dan Basuki. Meski demikian, Ridwan tidak menjelaskan lebih detail seperti apa keburukan yang ia maksudkan terhadap kepemimpinan Jokowi-Basuki.
Ridwan berharap agar warga tidak tertipu dengan hal-hal yang diperlihatkan Jokowi, misalnya ketika Jokowi turun ke gorong-gorong. Ia menyayangkan warga yang terlalu mengagumi Jokowi sehingga mendorong kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. Menurut Ridwan, karena kondisi Jakarta yang semakin acak-acakan, ia yakin pemerintahan Jokowi-Basuki tidak akan bertahan sampai dua tahun. "Jadi gubernur kagak bakal sampai dua tahun, dijatuhin. MRT (mass rapid transit) bakal acak-acakan, Waduk Pluit acak-acakan. Enggak ada perbaikan dari dia, makin hancur di tangan dia," kata Ridwan.
Penilaian Ridwan ini sangat berbeda dibanding pernyataan yang disampaikannya beberapa waktu lalu. Dalam berbagai forum, Ridwan menyebut Jokowi-Basuki tiada bandingnya.
Saat Jokowi-Basuki menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, misalnya, Ridwan menilai kepemimpinan mereka sangat baik. Ia juga mengapresiasi ketegasan Jokowi dan Basuki dalam menegakkan hukum di Ibu Kota. Hal itu, menurut Ridwan, sangat berbeda dibanding pemimpin masa lalu yang bersifat kompromistis.
"Itu dulu, sekarang kita bicara ke depan. Jangan bicara dulu, kita enggak kenal ini 'barang'," kata Ridwan mengomentari pernyataannya pada masa lalu (Kompas).
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama