breaking

budaya

Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.

NATIJAH

NATIJAH

HUKUM DAN KRIMINAL

HUKUM DAN KRIMINAL

NANGGROE

NANGGROE

atjeh

atjeh

nasional

nasional

SYA'E

clean-5

HADIH MAJA

/ / Unlabelled / APBK Pidie 2014 Disahkan Sebesar 1,2 Triliun

Share This

SIGLI - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie 2014 sebesar Rp 1,2 triliun. Namun, mayoritasnya digunakan untuk belanja pegawai, dimana hanya sebagian kecil untuk sektor publik.
"Sangat disayangkan, besarnya anggaran APBK Pidie ternyata tidak mampu mengakomodir hasil Musrenbang yang diusulkan masyarakat dari sesa dan kecamatan," kata Bupati Pidie Sarjani Abdullah dalam penutupan pembahasan anggaran, Selasa (17/12).
Akibatnya, kata Bupati, besarnya anggaran Pemkab Pidie 2014, hanya untuk anggaran belanja pegawai,. "Padahal belanja pegawai telah disiapkan pemerintah pusat setiap tahunnya, dengan jumlah yang cukup," ujar Bupati.
"Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejumlah Rp 86 Miliar lebih juga tak mampu memenuhi aspirasi masyarakat, disamping pendapatan lain yang sah, termasuk dana transfer daerah yang bersumber dari APBA dan APBN," tambah Sarjani.
Hal senada juga  disampaikan ketua fraksi gabungan DPRK Pidie T. Yasman Saputra . Dimana menurutnya, jumlah APBK Pidie 2014 yang besar, seharusnya mampu meyerap aspirasi masyarakat. Namun disadari untuk manampung aspirasi masyarakat di setiap Musrenbang Kecamatan, ternyata belum mampu dipenuhi oleh anggaran APBK Pidie sebesar Rp 1,2 Triliun.
Sementara laporan Bupati Pidie pada penutupan APBK menyebutkan masih banyak rencana dan program yang telah  diusulkan oleh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) atau melalui penjaringan aspirasi masyarakat melalui Musrenbang belum mampu terpenuhi dalam anggaran tersebut.
 "Keterbatasan sumber dana pembangunan mengharuskan kita untuk menyusun sakala prioritas terhadap berbagai kegiatan. Hal itu disebabkan karena dalam struktur anggaran 2014 masih terlihat jumlah belanja tidak langsung lebih besar dibandingkan belanja langsung. Kondisi tersebut tidak bisa dihindari karena banyaknya jumlah PNS administrasi dan fungsional yang berdampak terhadap besarnya belanja pegawai," kata Bupati Pidie Sarjani Abdullah (acehonline.info)
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama