breaking

budaya

Mengibarkan Haba Aneuk Nanggroe Atjeh (HANA). Diberdayakan oleh Blogger.

NATIJAH

NATIJAH

HUKUM DAN KRIMINAL

HUKUM DAN KRIMINAL

NANGGROE

NANGGROE

atjeh

atjeh

nasional

nasional

SYA'E

clean-5

HADIH MAJA

/ / Unlabelled / Nelayan Temukan Boat Mesin Menyala tanpa Awak

Share This

BANDA ACEH - Dua nelayan yang baru pulang melaut, Senin (16/12) sore, menemukan boat tet-tet dengan kondisi mesin menyala, tetapi tanpa awak (penghuni boat). Boat tet-tet berkapasitas mesin 16 PK itu ditemukan pada jarak 1 mil atau sekitar tanggul pelabuhan baru dermaga PPI Samudera, Lampulo, Banda Aceh.
Dua nelayan yang menemukan perahu itu yakni Abdurrahman (43), warga Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, yang juga Sekretaris Panglima Laot Lhok Pasie Tibang, bersama rekannya Abdul Manaf (41), warga Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
“Boat tanpa awak dengan kondisi mesin hidup dan berputar-putar sendiri, pertama kali ditemukan Abdul Manaf. Selanjutnya saya meminta agar mesin boatnya dimatikan,” kata Abdurrahman, kepada Prohaba.
Ia menyebutkan, boat tanpa awak itu ditemukan sekira pukul 14.30 WIB. Usai itu, dia mengabari temua tersebut kepada Kasi SAR Binmas Direktorat Polisi Air (Ditpol Air) Polda Aceh, Kompol Iskandar Main. “Saya dan Abdul Manaf akhirnya menarik boat ini ke Ditpolair,” ujar Abdurrahman.
Boat tet-tet bercat biru itu diyakini milik Abdurrahman (40), nelayan asal Teupin Jaloe, Kecamatan Samalanga, Bireuen. Kepemilikan boat dimaksud diketahui oleh Muhammad (33), adik ipar Abdurrahman, yang mendapat kabar itu dari nelayan lainnya yang satu toke dengan suami kakaknya tersebut.
“Abang ipar saya berangkat sendiri ke laut pada Sabtu, 14 Desember 2013, sekira pukul 14.00 WIB,” kata Muhammad, kepada Prohaba.
Ia mengatakan dalam boat milik abangnya itu ditemukan uang Rp 1.434.000, dengan pecahan Rp 100 sebanyak 13 lembar, Rp 50 ribu terdapat dua lembar, Rp 10 ribu (dua lembar), dan Rp 2.000  (dua lembar).
Selain itu, di dalam boat juga ditemukan ikan hasil tangkapan, genset listrik, peralatan nelayan, dan alat masak. “Saya belum sampaikan kabar ini ke kakak. Saya juga enggak tahu bagaimana reaksi kakak setelah mengetahui hal ini,” demikian Muhammad.
Ia menambahkan, abang iparnya itu tidak mengidap penyakit membahayakan dirinya berada di air, seperti epilepsi (ayan) atau penyakit lainnya yang berdampak pada keselamatan. “Saya memang curiga abang terpeleset dan jatuh ke laut. Kami mengharapkan beliau bisa secepatnya ditemukan,” pungkas Muhammad.
Kasi SAR Binmas Ditpol Air Polda Aceh, Kompol Iskandar Main, mengatakan pihaknya juga akan berupaya mencari Abdurrahman yang diduga jatuh ke laut. Namun, sejauh ini pihak keluarga sudah bisa membawa pulang boat nelayan tersebut. “Kami akan membantu mencari korban dan menunggu perkembangannya,” pungkas Iskandar.(Prohaba)
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama